Titik Lemah Permainan Arema FC, Pertahanan Carut Marut, Singo Edan Butuh Target Man

Dua pertandingan telah dilakoni Arema FC di Piala Menpora 2021 Grup A, tim kebanggan Aremania dan Aremanita itu memiliki sejumlah titik lemah. Dua hasil minor menjadi bukti bagaimana Arema FC memiliki sejumlah kelemahan dan pekerjaan rumah menumpuk yang wajib segera diselesaikan. Singo Edan, begitu julukan Arema FC terbilang dalam kondisi yang tak baik baik saja saat ini.

Pada pertandingan perdana kontra Tira Persikabo, Singo Edan berhasil memetik satu poin. Laga yang terhampar di Stadion Manahan, Solo, itu berakhir lewat skor 1 1, Minggu (21/3/2021). Hasil tak lebih baik kembali diperoleh tim besutan Kuncoro itu pada laga kedua Grup A Piala Menpora 2021.

Melawan Barito Putera, Singo Edan dihajar habis oleh Laskar Antasari lewat skor 2 1, Kamis (25/3/2021). Berkat satu hasil imbang dan kekalahan, SIngo Edan kini berada di tangga ketiga klasemen dengan koleksi 1 poin. Arema FC hanya memiliki peluang kecil untuk melenggang lolos dari fase grup, mengingat hanya tersisa satu pertandingan saja.

Berikut deretan kelemahan Arema FC yang nampak dalam dua pertandingan terakhirnya, dilansir dari berbagai sumber Tidak bisa dipungkiri kembali bahwa satu di antara masalah paling nyata dari Arema FC ialah pertahanan mereka. Sekalipun memiliki nama besar seperti M Roby dan Bagas Adi Nugroho, nyatanya Teguh Amirudin yang bertugas di bawah mistar gawang Singo Edan tak benar benar merasa nyaman.

Teror serangan yang dilakukan baik Tira Persikabo dan Barito Putera membuat Teguh harus jatuh bangun mengamankan gawangnya. Permainan Bagas Adi dan M Roby beberapa kali dibuat porak poranda oleh kecepatan pemain lawan. Harapan besar diberikan kepada pemain asing asal Brasil, Caio Ruan untuk menggalang lini pertahanan Singo Edan.

Namun nyatanya, duet Ruan dan Bagas Adi juga tampil tak maksimal. Pada laga melawan Barito Putera, duet keduanya mudah sekali diterobos lewat kecepatan beni Okto. Arema FC pada turnamen pramusim kali ini mengandalkan talenta lokal untuk barisan penyerangannya. Nama Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, Dendi Santoso, dan Feby Eka Putra jadi deretan tukang gedor pertahanan lawan andalan Arema FC.

Tim besutan Kuncoro itu masih memiliki nama M Rafli yang berlabel timnas, namun saat ini masih dibekap cedera. Deretan pemain lokal yang dimiliki SIngo Edan memang menunjukkan permainan yang agresif dan menawan. Ciri khas Malang yang ngotot dan ngeyel terdapat pada diri Dedik, Yudo dan Dendi.

Namun hal itu tidak cukup jika Arema FC mengalami deadlock . Striker yang bertipikal target man sangat dibutuhkan. Arema FC diklaim membutuhkan striker dengan kemampuan untuk memberikan tekanan pada bek lawan. Sedangkan penyerang seperti Dedik dan KH Yudo merupakan striker dengan permainan cair, yakni bergerak ke sis kanan dan kiri permainan.

Target man fenomenal yang pernah dimiliki oleh Singo Edan ialah Noh 'Along' Alam Shah dan Cristian El Loco' Gonzales. Posisi fullback kanan permainan Arema FC menjadi titik lemah paling nyat pada permainan melawan Barito Putera. Posisi tersebut terus diekspolitasi oleh Beni Oktavianto melalui kecepatannya.

Selepas ditinggalnya Zulkifli Sykur, Arema FC tak memiliki fullback kanan yang benar benar mampu bertahan dan menyerang sama baiknya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *