Mengenal Frugal Living, Tren Gaya Hidup Hemat dan Secukupnya

Gaya hidup hemat atau yang juga dikenal dengan istilah frugal living sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Gaya hidup seperti ini sudah banyak diterapkan anak anak muda di Indonesia sejak beberapa tahun silam. Meski begitu, generasi Z dan milenial sekarang barangkali belum terlalu memahami gaya hidup hemat alias frugal living ini.

Perlu kamu catat, gaya hidup hemat bukan berarti pelit. Namun, lebih mengarah pada gaya hidup yang minimalis dan sesuai kebutuhan. Melansir , frugal living lebih diartikan sebagai gaya hidup cermat dan hemat dalam mengelola sesuatu tanpa mengesampingkan nilai suatu barang. Artinya, gaya hidup ini menuntut seseorang untuk disiplin memprioritaskan membeli barang barang penting saja.

Dengan menerapkan frugal living bagi anak muda, maka dampak jangka panjangnya nanti memungkinkan untuk mereka mempunyai kebebasan finansial. Untuk bisa menerapkan gaya hidup hemat, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan! Jika kamu sudah bekerja dan mendapatkan gaji, mulailah untuk mengalokasikannya untuk kebutuhan pokok.

Misalnya uang makan, transportasi, hiburan, hingga untuk tabungan maupun investasi. Caranya, sisihkan 20 30% dari gajimu untuk hiburan, tabungan sebesar 20%, barulah sisanya untuk kebutuhan sehari hari. Apabila kamu masih menerima jatah bulanan dari orang tua, kamu bisa melakukan penghematan uang makan dan nongkrong.

Alih alih menghabiskan uang untuk makan di luar, kamu bisa mulai masak sendiri di kos atau kontrakan. Kamu boleh makan sedikit mahal sesekali atau sekali dalam sebulan, selama masih bisa tetap menabung. Jangan mudah tergoda jika ada temanmu mengajak untuk nongkrong atau berbelanja barang kurang penting.

Tak apa untuk menolak ajakan mereka baik baik, dan jelaskan bahwa kamu tidak membeli barang yang nantinya hanya jadi pajangan. Kalaupun terpaksa ikut berbelanja, pastikan kamu hanya membeli apa yang benar benar kamu butuhkan. Dan usahakan harganya tidak terlalu mahal hanya karena gengsi ingin memenuhi ekspektasi orang lain.

Kamu punya barang bekas yang masih layak digunakan? Jual saja secara prelove di pasar digital. Kamu bisa memanfaatkan hasil penjualan untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih penting, atau kamu jadikan investasi. Ingat, kamu memutuskan untuk menjalani gaya hidup hemat juga demi masa depan.

Di samping hemat, menjual barang yang sudah tidak digunakan juga akan membuat ruang/rumahmu terasa lebih lega. Terakhir, menerapkan gaya hidup hemat tidak lepas dari menjaga kesehatan, mengingat sakit itu mahal. Rutinlah olahraga dan jaga asupan makananmu. Kurangi begadang dan kluyuran sampai larut malam supaya tubuh tetap fit.

Dengan begitu, setidaknya kamu meminimalkan kemungkinan mengeluarkan biaya berobat yang sering kali tak murah. Bagaimana? Tidak terlalu sulit, bukan? Selamat mencoba gaya hidup hemat, ya. (*) Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *