Asisten ibu Nirina Zubir yang menjadi tersangka utama penggelapan sertifikat tanah ternyata memiliki perangai buruk sejak dulu. Riri Khasmita, asisten rumah tangga (ART) ibunda Nirina Zubir telah banyak melakukan kebohongan hingga penggelapan. Riri sempat pernah menggelapkan uang keuntungan bisnis kos kosan yang dikelola oleh Cut Indria Marzuki, ibu Nirina, semasa hidup.
ART itu pun pernah melakukan bisnis pinjam meminjam uang hingga membuat Cut Indria terlihat seperti rentenir. Paling parah, Riri Khasmita dengan sengaja menyembunyikan sertifikat tanah milik ibunda Nirina Zubir, mengatakan pada Cut Indria bahwa surat itu hilang, berdalih membantu mengurus namun malah membalik nama pakai nama dirinya. Semua perangai buruk ART itu Nirina ceritakan dan bongkar dalam konten , Jumat (19/11/2021).
Nirina Zubir menceritakan bahwa ART bernama Riri Khasmita itu sebelumnya punya masalah pribadi dengan keluarga. Kemudian, ibu Nirina mengajak Riri untuk bekerja dengannya, membantu mengurus bisnis kos kosan dan urusan pribadi. Nirina pun menjelaskan bahwa ART yang dimaksud ini bukan pekerja rumah tangga (PRT) yang lebih banyak fokus mengurus kebersihan rumah.
Nirina mengklarifikasi bahwa yang dimaksud dengan asisten rumah tangga (ART) ini adalah benar benar asisten pribadi yang membantu mengurus bisnis. "Jadi gini, asisten rumah tangga di sini, people salah paham, jadi not PRT tapi asistennya my mom" ucap Nirina Zubir dalam kanal YouTube TS Media. "Jadi dia diberikan kehidupan oleh my mom, dipercayakan," kata Nirina.
Bintang film Paranoia itu mengatakan kalau Riri datang dari luar kota dan saat itu dia punya masalah pribadi dengan keluarga tirinya. Masalah pribadi itu kemudian membuat keluarga tiri Riri Khasmita kurang cocok dengannya hingga akhirnya ibu Nirina memintanya untuk bantu bantu di rumah. "Ini sama sekali bukan karena keluarga tirinya yang kenapa napa ya, tapi ternyata orang ini mempunyai issue sehingga keluarga tirinya pun udah enggak mau berurusan sama mereka," jelas Nirina.
Diakui Nirina bahwa Riri jadi orang yang sangat dekat dengan ibundanya. Ibunda Nirina sehari hari lebih banyak berinteraksi dengan Riri Khasmita sehingga porsi kehadiran asisten lebih banyak daripada anak anaknya sendiri. Seolah mengambil kesempatan, Riri mulai menunjukkan perangai buruk dengan meminjam uang dan menawarkan bisnis pinjam meminjam uang.
"Jadi dari pertamanya yang dari kos kosan kemudian dia mulai minjam uang kemudian menawarkan bisnis pinjam meminjam uang," jelas Nirina. Nirina pun mengatakan bahwa gara gara pinjam meminjam uang itu, ibunya terlihat seperti rentenir di mata orang lain. Padahal, yang melakukan bisnis pinjam meminjam itu adalah Riri Khasmita, bukan ibu Nirina secara langsung.
Ibu Nirina pun tak tahu bahwa Riri Khasmita menggelapkan uang hasil keuntungan bisnis kos kosan. Uang itu dipakai sendiri oleh Riri tanpa diberikan kepada ibu Nirina. Awal mula sertifikat tanah ibu Nirina bisa digelapkan adalah karena Riri mengatakan bahwa surat surat berharga itu hilang.
Ia pun menawarkan pada ibu Nirina untuk membantu mengurusnya. Padahal, surat itu sengaja disembunyikan oleh Riri. Mulai dari situlah Riri memegang sertifikat tanah kemudian melibatkan pihak lain untuk membantunya membalik nama kepemilikan sertifikat. Nirina pun mengatakan bahwa Riri yang statusnya kini sudah tersangka dan ditahan, mengakui bahwa ia yang mengambil surat itu tapi bilang ke ibu Nirina kalau surat itu hilang.
Riri bahkan dengan berani memalsukan tanda tangan ibunda Nirina agar proses balik nama sertifikat bisa lancar. "Dia menemukan setumpuk hard file surat sertifikat tanah, diambil sama dia," kata Nirina. "Di situlah si PPAT, notaris itu masuk yang tadinya katanya mau bantuin ngurusin surat itu kembali tapi malah nuker ke nama dia dan suaminya semua," jelas Nirina.
Nirina juga mengatakan bahwa sang asisten itu sebenarnya sudah menggelapkan atau menggunakan tanpa izin uang ibunya dari bisnis kos kosan Hal lebih mengejutkan, Nirina membongkar bahwa sebenarnya tidak hanya enam sertifikat tanah. Pada kenyataannya ada lebih dari itu sertifikat yang digelapkan oleh Riri Khasmita.
(*) Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.