Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong KPAI bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengkaji dampak jangka panjang Covid 19 dan antisipasinya pada anak anak Indonesia. Hal itu disampaikan Muhadjir dalam Rakornas Antisipasi Lonjakan Covid 19 Pada Anak dan Pemenuhan Hak Dasar Anak di Masa Pandemi yang dilaksanakan KPAI secara daring, pada Rabu (30/6/2021). "Indonesia ini akan dilanjutkan oleh mereka yang sekarang baru lahir dan anak anak. Masa depan Indonesia akan sangat ditentukan oleh mereka.
Dan saya sangat men support, sangat setuju dengan apa yang diinisiasi KPAI untuk fokus kepada dampak Covid 19 pada anak," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (1/7/2021). Muhadjir juga meminta dukungan KPAI, khususnya perwakilan KPAI di daerah untuk turut andil memberikan perhatian khusus kepada kasus Covid 19 yang menjalar ke anak anak. Dia mengatakan, KPAI bisa menggandeng organisasi non profit yang bergerak dalam perlindungan anak untuk memberikan sosialisai kepada orang tua terkait pentingnya vaksin, pentingnya protokol kesehatan.
Menurut Muhadjir, langkah tersebut bertujuan untuk melindungi anak anak dari penularan virus corona. "Inisiatif daerah, inisiatif organisasi yang punya perpanjangan tangan di daerah termasuk Inisiatif KPAI sebetulnya punya andil besar terhadap selesai tidaknya Covid 19 dan juga memberikan perlindungan pada anak anak kita," tutur Muhadjir. Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid 19 per 29 Juni, sebanyak 12,6 persen kelompok usia anak tertular Covid 19, 2,9 persen kasus terjadi di usia 0 5 tahun dan 9,7 persen kasus berusia 6 18 tahun. Sebaran kasus ini terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.